Simplikasi Birokrasi melalui Birokrasi Agile

Penulis

  • Melkisedek N.B.C Neolaka

Kata Kunci:

simplifikasi birokrasi, birokrasi agile, reformasi birokrasi

Abstrak

Di era digital yang serba cepat dinamis dan selalu berubah, pendekatan birokrasi tradisional menurut pandangan Weber terkesan dinilai lamban dan rigid dalam merespon sebuah perubahan. Dalam kondisi ini, Simplikasi birokrasi merupakan salah satu tawaran kepada pemerintah untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kualitas pelayanan publik. Pemerintah secara kreatif diharapkan dapat berinovasi mencari dan menemukan model birokrasi yang lebih adaptif dan responsif terhadap dinamika dan perubahan baik di lingkungan internal terlebih lingkungan eksternal. Memaknai keadaan ini, Birokrasi agile merupakan sebuah tawaran solutif untuk menyederhanakan proses birokrasi, dengan menerapkan prinsip-prinsip fleksibilitas, kolaborasi, dan pengambilan keputusan yang cepat. Dalam hal ini eksistensi birokrasi agile, diharapkan dapat memotivasi birokrasi untuk lebih cepat beradaptasi dengan perubahan, meningkatkan inovasi, dan memberikan layanan publik yang lebih baik. Artikel ini mengkaji konsep birokrasi agile, strategi implementasinya, serta tantangan dan peluang yang dihadapi dalam upaya menyederhanakan birokrasi di Indonesia. Dengan mengadopsi pendekatan agile, pemerintah diharapkan dapat menciptakan birokrasi yang lebih ramping, dinamis, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Lauer, R. H. (1989). Perspektif Tentang Perubahan Sosial, 2nd ed. vol. 1. Jakarta: Bina Aksara.

Osborne, D. & Gaebler, T. (1992). Mewirausahakan Birokrasi, Reinventing Government, III., vol. 17. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.

Senge, Peter, M. (1996). Disiplin Ke Lima, Seni dan Praktik dari Organisasi Pembelajar. I., vol. I. Jakarta: Binarupa Aksara.

Kristiadi, J. B. (1999). Kendala Dalam Menciptakan Birokrasi Era Globalisasi, dalam Menyoal Birokrasi Publik. I., M. Toha and A. Darma. (Eds). Jakarta: Balai Pustaka. ch. XI, p. 128.

Osborne, D. & Plastrik, P. (2000). Memangkas Birokrasi, Lima Strategi Menuju Pemerintahan Wirausaha. I., vol. 3. Jakarta: PPM.

Nanus, B. (2001). Kepemimpinan Visioner. 1st ed. vol. 1. Jakarta: Prenhallindo.

Sangkala. (2002). The Superleadership - Gaya Kepemimpinan di Era Bisnis yang Kompetitif. Manajemen Usahawan Indonesia. Jakarta, pp. 3–6.

Mintzberg, H. (2018). Beberapa Renungan tentang Manajemen,” in Handbook of Organizations, Kajian dan Teori Organisasi. Usmara, A. (Ed). Yogyakarta: Amara Books. pp. 321–340.

Pusat Kajian Kebijakan Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara. (2019).Mewujudkan Kabinet Agil Pemerintah Republik Indonesia Tahun 2019-2024. Jakarta: LAN RI.

Janssen, M. & van der Voort, H. (2020). Agile and adaptive governance in crisis response: Lessons from the COVID-19 pandemic. Int J Inf Manage, vol. 55, Dec. doi: 10.1016/j.ijinfomgt.2020.102180.

Neumann, O. ; Kirklies, P. C ; Schott, C. (2024). Adopting agile in government: a comparative case study. Public Management Review. doi: 10.1080/14719037.2024.2354776.

Unduhan

Diterbitkan

30-11-2024

Cara Mengutip

Neolaka, M. N. . (2024). Simplikasi Birokrasi melalui Birokrasi Agile. Jurnal Inovasi Kebijakan, 8(1), 29–36. Diambil dari https://jurnalinovkebijakan.com/index.php/JIK/article/view/98