Analisis Respons Mahasiswa Program Studi Biologi dan PPG Melalui Perkuliahan Online Selama Masa Covid-19

Penulis

  • Paulus Taek

DOI:

https://doi.org/10.37182/jik.v6i2.77

Kata Kunci:

respons, perkuliahan online, pandemi covid-19

Abstrak

Pandemi covid-19 yang melanda dunia menyebabkan 534.484 orang meninggal dunia (Tuti et al., 2021) dan menimbulkan kasus orang yang terkonfirmasi sebesar  11.423.843 individu sekalipun 6.473. 335 orang diantara yang terkonfirmasi itu telah mengalami kesembuhan kembali (Tuti et al.,2021). Untuk mencegah penyebarluasan covid-19 Pemerintah Indonesia melaksanakan social distancing dan mewajibkan untuk melaksanakan semua kegiatan dan pelayanan publik dari rumah secara online termasuk pembelajaran (perkuliahan). UNDANA sebagai salah satu Universitas di Indonesia pun menerapkan strategi ini berdasarkan Surat Edaran Rektor Undana ber-Nomor: 1699/UN. 15.1/TU/2020. Perkuliahan demikian tentu membawa keuntungan dan kerugian juga bagi mahasiswa. Dampaknya bisa diketahui dari respons subyek penelitian yang diekstrak. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Biologi yang memprogramkan mata kuliah Fisiologi Hewan, Biokimia, mahasiswa PPG yang mengikuti sajian materi perkembangan dan fisiologi hewan khususnya yang menyangkut hormon, enzim dan metabolisme dengan jumlah masing-masing 48, 37 dan 27 (112 individu). Data riset ini adalah semua respons mahasiswa berupa pendapat tentang alasan mereka tidak memahami semua materi yang telah disampaikan, mengapa jawaban mereka tidak tepat, mengapa mereka tidak bisa berpikir kritis dan tidak bisa mengemukakan pikiran mereka secara efektif dan koherent. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) 69 individu (61.607%) mengapresiasi kebijakan pemerintah tanpa syarat, (2) 31 individu (27. 679%) tidak setuju, (3) 12 indivividu (10.714%) terpaksa setuju karena tidak ada pilihan lain, (4) 79 individu (70.53%) mengatakan tidak efektif sama sekali, (5)  21 individu (18.75%) yang mengatakan efektif, (6) 12 individu (10.714%) mengatakan efektif bersyarat: asalkan mahasiswa berusaha untuk medalami materi yang sudah diajarkan dengan cara mendapatkan penjelasan tambahan dari dosen setelah kuliah untuk mengatasi masalah yang dihadapi. (7)  77.679% (87 individu) mengatakan sangat setuju dengan dilaksanakannya kegiatan perkuliahan online (E-learning, LMS, WA Group, Google Meet, Zoom Meeting) karena menguntungkan, (8) 25 mahasiswa  (22.321%) mengatakan tidak setuju karena tidak menguntungkan. Semua respondent (112 mahasiswa; 100%) juga menyatakan bahwa (1) tidak terlaksananya komunikasi yang efektif selama perkuliahan karena gangguan jaringan, (2) keputusan pemerintah untuk melaksanakan strategi perkuliahan ini adalah cara terbaik (sangat baik) untuk mencegah kehilangan momen perolehan materi perkuliahan selama pandemi Covid-19.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Aina, M. (2016). Pengembangan Multi media Interaktif Menggunakan Camtasia Studio 8 Pada Pembelajaran Biologi Materi Kultur Jaringan Untuk Siswa SMA Kelas XI MIA. Biodik, 2 (1).

Arzayeva, M., Rakhimzhanov, K., Abdarahmanova, A., & Umitkaliev, U. (2015). Special Aspects of distance learning in educational syatem. Antropologist, 22(3),449-454. https://doi.org/10.1080/ 09720073.2015.11891900.

Black S. (2005). Teaching Student to Think Critically. The Education Digest, 70(6), 42-47.

Bel et al, 2006 dalam Ali Sadikin, & Afreni Hamidah, 2020 (Pembeljaran daring di tengah wabah covid-19. Biodik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. Volume 6, Nomo2 02, hal 214-224. https:// online-journal.unja.ac.id/bidik

Bell S. Douce, Cairo, S., Texeira, A., Martin-Aranda, R., & Otto, D. (2017). Sustainability and Distance Learning: a diverse European experience? Open Learning, 32 (2), 95-102. https://doi. org/10.1080/02680513.2017.1319638.

Duron, R., Limbach B., & Waugh, W. (2006). Critical thinking framework for any discipline. In-ternational Journal of Teaching and Learning in Higher Education, 17 (2), 160-166.

Perry, D. K. Perry; Michael S. Retallik, & Tghomas H. Paulsen. (2014). A Critical Thinking Benchmark for a Department of Agriculture Education and Studies. Journal of Agriculture Education, 55 (5), 207-221. Doi: 10.5032/jae.2014-05307.

Sumaryono. E. (1999). Hermeneutik: Sebuah Metode Filsafat. Edisi Revisi. Yogyakarta: Kanisius.

Habermas. J. (1972). Knowlegde And Human Interests, Boston, Beacon-Press.

Ian J. Quitadamo: Celia L. Faiola, James E. Johnson, & Martha J. Kurtz. (2008). Community Inquiry Improves Critical Thinking in General Education Biology. Article: CEF-Life Scinece Education.Vol. 7 327-337.Doi: 10.1187/cbe.07-11-0097.

Jariyah, I.A. & Esti Tyastirin. (2020). Proses dan Kendala Pembelajaran Biologi Di Masa Pandemi Covid-19: Analisis Respons Mahasiswa. Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika, Vol 4 (2): 183-196. : 184

Lia Nur Atiqoh Bela Dina. (2020). Respons Orang Tua Terhadap Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi. THUFULI: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Voluume 2 Nomor 1 e. ISSN: 2685-16X.

Liu, J., Liao; S. Yuan, J.; Liu, Y.; Wang, Z.; Wang, F.S.; Liu, L.; & Zang, Z. (2020). Community Transmission of severe acute resiratory syndrome coronavirus 2, Shenzhen, China. Emerging Infectious disease, 26 (6).

Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdokarya.

Nickerson, R. S. (1994). The teaching of thinking and problem solving . In R.J Stenrberg (Ed.), Thinking and problem solving (pp 121-132). San Diego. Academic Press. In S. Chee Choy and Phaik Kin Cheah. 2009. Teacher Perception of Critical Thinking Amongs Students and Its In-fluence on Higher Education. Vol. 20 No.2 .198-206: ISSN 1812-9129.

Oknisih, N., & Suyoto, S. (2019). Penggunaan Aplen (Aplikasi Online) Sebagai Upaya Kemandi-rian Belajar Siswa. Dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar. Vol. 1, No. 01.

Paul, R. W. (1995). Introduction. In R.W Paul (Ed), Critical thinking: How to prepare students for rapidly changing world. Santa Rose, CA: Foundation for Critical Thinking.

Taek, Paulus. (2017). Belajar dan Pembelajaran: Refleksi Penulis Tentang Upaya Penguasaan Ilmu Pengetahuan. Kupang: Gita Kasih.

Taek, Paulus. (2009). Petulangan Intelektual Menuju Metode Penelitian Pendidikan. Kupang: Gita Kasih.

Tjahjadi, S.P. Lilik. (1991). Hukum Moral: Ajaran Immanuel Kant Tentang Etika dan Imperatif Kategories. Pustaka Filsafat. BPK Gunung Mulia. Yogyakarta: Kamisius.

Sun, S.Y.H. (2014). Leraner Perspectives on Fully Online Language Learning. Distance Educati-on. https://doi.org/10.1080/01587919.2014.891428

Sobron, A.N., & Bayu, R. (2019). Persepsi Siswa Dalam Studi Pengaruh Daring Learning terhadap Minat Belajar IPA. Scaffolding: Jurnal PendidikanIslam dan Multikulturalisme, 1(2), 30-38.

Tuti, K, Irwan Ridwan Yusup, Asni Sri Hermawati, Devi Kusuma hwardani, Dewi Wijayanti & Irhamudzikri. (2021). Respons Guru Terhadap Kendala Proses Pembelajaran Biologi Di Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Educatio FKIP UNMA. Volume 7, No. 1, pp 40-46. DOI: 10.31949/educatio,v7il.765.

Wagner, T. (2008). The Global achievement gap: Why even our best school don’t teach the new survival skills our children need and what we can do about it. New York, NY: Basic Books. In Dustin K. Perry et al, 2014. A Critical Thinking Benchmark for a Department of Agricultural Education and Studies.

Willsen, J. (1995). Critical Thinking: Identifying the targets. In R. W.Paul, Crtical thinking: How to prepare students for rapidly changing world. Santa Rose, CA: Foundation for Critical Thinking.

Unduhan

Diterbitkan

03-12-2021

Cara Mengutip

Taek, P. (2021). Analisis Respons Mahasiswa Program Studi Biologi dan PPG Melalui Perkuliahan Online Selama Masa Covid-19 . Jurnal Inovasi Kebijakan, 6(2), 19–29. https://doi.org/10.37182/jik.v6i2.77